BP Batam. Foto: Medcom.id.
Batam: Badan Pengusahaan (BP) Batam segera mengoperasikan satu unit Ship to Shore (STS) Crane atau derek peti kemas untuk meningkatkan kapasitas bongkar muat di Terminal Umum Batu Ampar.
Direktur Badan Usaha Pelabuhan BP Batam, Dendi Gustinandar mengatakan dioperasikannya STS Crane ini membuat pelayanan bongkar muat peti kemas di Terminal Umum Batu Ampar akan menjadi lebih cepat dan efisien.
"Dengan alat bongkar muat konvensional, kecepatan bongkar muat peti kemas dalam satu jam hanya bisa memindahkan empat hingga delapan kontainer. Namun dengan STS 'Crane' yang baru ini, kapasitas bongkar muatnya meningkat hingga 35 kontainer per jam," ujar Dendy, dikutip dari Antara, Senin, 29 Mei 2023.
Dia menjelaskan, untuk pengoperasian alat tersebut akan segera direalisasikan pada 1 Juni 2023. Kata dia, STS Crane dengan bobot 760 ton ini, dapat mempersingkat waktu tunggu kemampuan bongkar muat di Terminal Umum Batu Ampar yang pada gilirannya dapat berimplikasi pada penurunan beban biaya logistik yang dikeluarkan oleh pengusaha.
Dia menyebutkan dengan dimulainya pengoperasian STS 'Crane' ini oleh BP Batam, maka proses bisnis Terminal Umum Batu Ampar secara bertahap akan dilakukan beberapa penyesuaian.
"Jika sebelumnya, kegiatan bongkar muat peti kemas di Terminal Umum Batu Ampar dilakukan oleh Perusahaan Bongkar Muat, maka setelah STS 'Crane' milik BP Batam beroperasi, maka kegiatan bongkar muat peti kemas dilakukan oleh pegawai BP Batam," kata Dendi.
Penyesuaian proses bisnis
Sehingga, penyesuaian proses bisnis ini juga berlaku untuk pengurusan proses administrasi keuangan dan operasional bongkar muat peti kemas yang saat ini dikoordinir oleh BP Batam.
Selain percepatan layanan, Dendi menyampaikan dengan dioperasikannya STS Crane oleh BP Batam, maka seluruh proses bongkar muat peti kemas baik domestik maupun internasional di Terminal Umum Batu Ampar akan diprioritaskan menggunakan alat bongkar muat asal Korea ini. Adapun tarif bongkar muat peti kemas menggunakan STS Crane ini tetap mengacu pada Peraturan Kepala BP Batam yang berlaku.
"Tentunya perubahan proses bisnis di Terminal Batu Ampar bertujuan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna jasa, sehingga di tahap ini kami juga sudah melakukan sosialisasi secara bertahap dengan para pengguna jasa dan berharap pengoperasian STS Crane mulai 1 Juni 2023 mendapat dukungan dari semua pihak,” kata dia.