NEWSTICKER

Cuaca Panas Disebut Efek Gabungan Perubahan Iklim dan El Nino

Ilustrasi kekeringan. Medcom.id

Cuaca Panas Disebut Efek Gabungan Perubahan Iklim dan El Nino

Media Indonesia • 10 June 2023 23:53

Jakarta: Guru Besar Departemen Geofisika dan Meteorologi IPB University Daniel Murdiyarso mengatakan kondisi panas yang terjadi di dunia saat ini akibat gabungan perubahan iklim dan El Nino. Fenomena perubahan iklim termasuk pemanasan global terjadi secara gradual atau perlahan tapi pasti dan dipicu meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca.

"Panasnya cuaca saat ini adalah gejala yang timbul akibat gabungan perubahan iklim dan anomali positif SST (suhu muka laut) atau El Nino," ungkap Daniel kepada Media Indonesia, Sabtu, 10 Juni 2023.

El Nino adalah cuaca ekstem yang ditimbulkan oleh anomali suhu muka laut di Lautan Pasifik. Dia menambahkan El Nino terjadi secara periodik atau episodik dengan ciri yang panas dan kering di dalam kurun waktu 10 tahunan atau decadal karena pada episode yang lain terjadi fenomena yang sebaliknya atau disebut La Nina.

"Saat ini El Nino memang semakin menguat dengan gejala yang ditandai oleh cuaca kering dan suhu tinggi karena anomali suhu muka laut mencapai 1 derajat celsius. Masih ingat El Nino kuat 2015? Itu dipicu oleh anomali suhu muka laut 3 derajat celsius," ujar Daniel.

Anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) itu mengatakan, berbeda dengan El Nino, perubahan iklim merupakan fenomena global yang berjalan terus dengan tren meningkat.

"Ada atau tidak ada El Nino atau anomali suhu muka laut sekalipun jika emisi gas rumah kaca global tidak diturunkan, perubahan iklim akan terus meningkat," kata dia.

Daniel menekankan bahwa meskipun  tahun depan terjadi anomali negatif suhu muka laut atau La Nina, perubahan iklim yang ditandai peningkatan suhu akan berlangsung jika emisi gas rumah kaca tidak diturunkan. (Despian Nurhidayat)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Achmad Zulfikar Fazli)