Digitalisasai ekonomi akan menjadi topik pembahasan Presiden Jokowi bersama tamu negara ASEAN, Rabu (10/5/2023). Pemerintah dan Bank Sentral negara ASEAN berupaya memperluas penggunaan mata uang lokal untuk mengurangi ketergantungan dengan dolar.
Para negara ASEAN akan menggunakan mata uang lokal untuk transaksi, perdagangan dan investasi antarnegara. Tujuannya tak lain untuk dedolarisasi atau mengurangi penggunaan dolar Amerika Serikat.
"Penggunaan mata uang lokal digunakan untuk perdagangan dan investasi di negara ASEAN," ucap Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo.
Sedikitnya, Indonesia telah melakukan local currency transaction (penggunaan mata uang lokal) dengan empat negara, yakni Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand. Transaksi yang dilakukan oleh lima negara termasuk Indonesia untuk perdagangan.
Selain itu, pemerintah juga terus memperluas penggunaan QRIS di seluruh negara ASEAN untuk kebutuhan transaksi perorangan. Bahkan, kini antarnegara ASEAN akan diupayakan bisa transfer secara cepat.
Penggunaan mata uang lokal untuk bertransaksi itu cukup efektif menekan angka dolar dalam investasi negara. Pada 1999, hampir setiap negara menggunakan dolar sebesar 71% sebagai cadangan devisa. Namun, pada 2021 sudah mulai mengalami penurunan 12% menjadi 59%.
Upaya dedolarisasi juga terbukti bisa menstabilkan rupiah dan mempermudah transaksi antarnegara. Diharapkan, upaya itu juga bisa memperkuat hubungan antar negara ASEAN.
